TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kemandirian
Bangsa Indonesia Dalam Upaya Meningkatakan Ketahanan Nasional
Disusun oleh:
Ardian Pradinata / 11212045
2EA02
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
Bab I. PENDAHULUAN
1.1 Kata Pengantar
Dengan
menyebut puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berkat Rahmat-nya saya
dapat menyelesaikan makala ini dengan judul “Kemandirian Bangsa
Indonesia Dalam Upaya Meningkatkan Ketahanan Nasional”. Makala ini dibuat berdasarkan tugas dari
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Serta saya mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman serta para sumber-sumber yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makala ini. Saya ucapkan terima kasih juga kepada Bapak Dosen
Emilianshah Banowo karena telah memberikan saya kesempatan untuk membuat makala
ini.
Karna keterbatasan waktu , tenaga, dan
kemampuan, saya menyadari makala ini jauh
dari sempurna. Oleh karna itu, saya mengharapkan para pembaca dapat memaklumi
setiap kekurangan tulisan, arti, maksud dan tujuan yang ingin saya sampaikan.
Tidak lupa juga saya ucapka
terimakasih serta hormat atas segala bimbingan, pengarahan dan yang telah
memberikan bantuan, sehingga saya dapat menyelesaikan makala ini. Terimakasih
dan semoga makala ini dapat bermanfaat bagi saya pribadi dan juga bagi yang membaca.
1.2 Latar Belakang
Secara singkat dapat disimpulkan
bahwa kemandirian mengandung pengertian suatu keadaan dimana seseorang memiliki
hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan bersama serta juga Ketahanan Nasional
suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan
dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang
dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang
mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup.
1.3 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah
ini adalah bagaimana masyarakat Negara kita
harus menyadari beberapa hal untuk agar kemandirian bangsa Indonesia dapat
meningkatkan ketahanan nasional
Bab II. PEMBAHASAN
Salah
satu agenda besar bangsa Indonesia di masa mendatang adalah bagaimana
mengurangi ketergantungan pada luar
negeri. Masalahnya, ketergantungan yang memperluas globalisasi tersebut justru
menimbulkan kepincangan dunia.
Pasar
bebas yang diteriakkan dunia justru semakin kuat mencengkeram negara berkembang
dan memperkuat negara maju.
Harga kebutuhan pokok juga mulai mencekik leher rakyat kecil. Globalisasi telah
nyata menyebabkan kemiskinan
dunia
ketiga merajalela dan terperangkap dalam utang, sementara negara maju semakin
kaya dan tambah makmur.
Mengapa
globalisasi digugat? Karena globalisasi adalah anak kandung kapitalisme. Jadi
secara tidak langsung, memprotes
globalisasi juga memprotes kapitalisme dunia. Kapitalisme mendasarkan diri pada
pasar bebas, tanpa ada
campur
tangan pemerintah dalam segala urusannya. Kapitalisme hanya bisa berdiri tegak
jika segala rintangan menuju pasar
bebas dihilangkan. Bagi kelompok antiglobalisasi, bebasnya rintangan telah
memungkinkan negara maju
mengambil
alih berbagai sumber daya, kekuatan dan kekayaan dunia ketiga. Perusahaan
transnasional menancapkan kuku-kukunya
di negara maju. Masyarakat dunia ketiga diciptakan untuk menjadi pekerja,
sementara kekayaan
perusahaan
transnasional itu diangkut ke negara maju. Inilah yang menyebabkan kemiskinan, kita
harus dapat membedakan terlebih dahulu antara kapitalisme
(baca juga: mental kapitalis) itu sendiri dengan semangat kapitalis. Kapitalisme intinya
adalah paham yang menekankan pada akumulasi kapital. Dalam perkembangannya,
kapitalisme
berorientasi pada penciptaan modal dan keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme
(melihat sejarah perkembangannya)
setali tiga uang dengan liberalisme. Kapitalisme hanya akan bisa menemukan
titik pertumbuhan yang
baik
jika didukung oleh liberalisme. Dalam perkembangannya, karena mementingkan
masalah akumulasi kapital, kapitalisme hanya berorientasi pada tujuan
dan
tidak mengindahkan cara mencapai tujuan. Akibatnya, kapitalime itu sendiri di
satu sisi menyebabkan pertumbuhan ekonomi
mengalami kemajuan, modal terkumpul, tetapi di sisi lain tidak jarang praktik
kapitalisme justru merugikan
khususnya
mereka yang tidak mempunyai kapital. Membngun
kemandirian bangsa berarti memahami poses kemandirian sebagai suatu usaha
membangun bangsa yang mampu menyelesaikan setiap masalah dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang berkeadilan, sejahtera dan bermartabat. Dengan umur
bangsa yang sebentar lagi berulang tahun ke 63, sudahkan bangsa ini mandiri?
Sudahkah Bangsa ini mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera? Dan
sudahkan bangsa ini memiliki martabat yang sehingga tidak lagi ada bangsa lain
yang melecehkan? Maka sangat penting kiranya membangun bangsa yang mandiri
ditengah pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di berbagai belahan dunia dan di
era globalisasi yang sangat berpengaruh ini.
Dari sisi usia sejak negeri ini merdeka,
seharusnya sudah mampu menjadi negara yang tidak terlalu tergantung pada belas
kasihan negara lain, tidak terlalu terpengaruh kondisi gejolak financial di
negara lain dalam roda perekonomian dan seharusnya juga memiliki kebanggaan
atas produk yang dihasilkan sendiri sebagai pembuktian atas kemampuan
penguasaan Untuk memendirikan bangsa ini dan kemudian bisa mengatasi berbagai
persoalannya, bangsa itu sendirilah yang harus bertanggung jawab ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh
bangsa tersebut.
* Pertama, memperkenalkan semangat kebangsaan
yang berbasis kemandirian kepada seluruh masyarakatnya dengan berbagai macam
cara dan media yang disesuaikan dengan
tingkatan kemampuan dalam memehaminya. Yang paling mudah bisa dilakukan yaitu
melalui lembaga-lembaga pendidikan formal maupun nonformal yang merupakan
proses pembinaan memandirikan bangsa secara keseluruhan.
* Kedua, dibidang ekonomi pemerintah dan para
pelaku usaha perlu lebih menegaskan lagi pemihakannya dalam kemajuan ekonomi
rakyat. Bukan masalah sebaliknya pemihakan pada segelintir konglomerat yang
berusaha mematikan pasar rakyat untuk kepentingan usahanya sendiri. Kemajuan
sektor-sektor rakyat inilah yang sangat menentukan proses kemandirian sebuah
bangsa.
* Ketiga, pemerintah perlu membangun suasana
kondusif agar masyarakat turut berfikir dan berperan serta dalam program memberdayakan masyarakat.
Pemerintah juga perlu mendorong agar mereka mmempercepat langkahnya sebagai
organisasi modern yang mementingkan aspek profesionalisme, fungsionalisme dan
kemandirian dalam berbagai program. Karena aspek itulah yang akan bisa menjadi
motor penggerak dan persebaran gerakan organisasi kemasyarakatan.ilmu
pengetahuan dan teknologi.
A. Pengertian
Kemandirian
Secara umum kemandirian berasal dari kata mandiri yang mendapat tambahan
ke dan an yang berarti “diperintah oleh dirinya sendiri”, kebalikan dari
tergantung kepada pihak lain yang bererti diperintah orang lain. Kemandirian
juga berarti perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi masalah atau
hambatan, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa
bantuan orang lain. Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Kartini yang
mengatakan bahwa kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu
bagi diri sendiri. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kemandirian
mengandung pengertian suatu keadaan dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk
maju demi kebaikan bersama.
Dengan demikian akan berperilaku yang :
·
mampu menganbil keputusan dan inisiatif untuk
mengatasi masalah yang dihadapi,
·
memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan
tugas-tugasnya,
·
bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
Dalam konteks kebangsaan, bangsa yang mandiri itu artinya bangsa yang
mampu berdiri di atas kekuatan sendiri dengan segala sumberdaya yang dimiliki,
mampu memecahkan persoalan yang dihadapi dan mampu mengembangkan inovasi dan
riset di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang akhirnya memiliki
keunggulan dan daya saing. Hal ini dipertegas oleh Robert Havighurst (1972)
bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu :
·
Emosi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan
mengontrol emosi dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orang lain,
·
Ekonomi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan
mengatur ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang lain,
·
Intelektual, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan
mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dan kemampuan mengembangkan daya
kreasi dan inovasi.
·
Sosial, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk
mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak menunggu aksi dari orang lain.
Memperhatikan beberapa aspek di atas, berarti kemandirian merupakan
suatu sikap yang diperoleh secara komulatif selama perkembangan hidupnya dimana
suatu bangsa akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi
berbagai situasi yang dihadapinya. Dengan kemandiriannya, suatu bangsa dapat
memilih jalan hidupnya untuk dapat berkembang lebih baik dan lebih mantap.
B. Pengertian
Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang
terdiri atas ketangguhan serta keutuhan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala maca bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung
maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam
mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Untuk menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya. Konsepsi ketahanan
nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang dalam
seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD
45 dan Wawasan Nusantara.
Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepketahanan
nasional, sebagai berikut :
1. Ketahanan Nasional sebagai kondisi
Perspektif ini melihat ketahanan nasional sebagai suatu penggambaran
atas keadaan yang seharusnya dipenuhi.
2. Ketahanan Nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalam
menjalankan suatu kegiatan khususnya pembangunan negara.
Sebagai suatu pendekatan, Ketahanan Nasional menggambarkan pendekatan
yang integral. Integral dalam artian pendekatan yang mencerminkan antara segala
aspek/isi, baik pada saat membangun pemecahan masalah kehidupan.
3. Ketahanan Nasional sebagai doktrin
Ketahanan Nasional merupakan salah satu konsepsi khas Indonesia
yangberupa ajaran konseptual tentang pengaturan dalam penyelenggaraan
bernegara.
Dapat disimpulkan, Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu
bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun
luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Ketahanan Nasioanal memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang
terkandung dalam landasan dan asas – asasnya, yaitu
a. Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta
pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah,
dengan tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian
(idenpendency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).
b. Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun,
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya.
Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa
berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya
peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan
dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang
lebih baik.
c. Wibawa
Keberhasioan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara lanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan keseimbangan akan meningkatkan
kemampuan dan kekuatan bangsa. Semakin tinggi tingkat Ketahanan Nasional
Indonesia semakin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang
dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
d. Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif
dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata,
tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai
dengan mengandalkan kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.
Bab III. PENUTUP
A . Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu usaha atau aktivitas untuk membentuk
manusia-manusia yang cerdas dalam berbagai aspeknya baik intelektual, sosial,
emosional maupun spiritual, trampil serta berkepribadian dan dapat berprilaku
dengan dihiasi akhlak mulia. Ini berarti bahwa dengan pendidikan diharapkan
dapat terwujud suatu kualitas manusia yang baik dalam seluruh dimensinya, baik
dimensi intelektual, emosional, maupun spiritual yang nantinya mampu mengisi
kehidupannya secara produktif bagi kepentingan dirinya dan masyarakat. Untuk
itu pendidikan sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan agar tercipta
bangsa yang mandiri. Kemandirian bangsa dalam bidang pendidikan merupakan suatu
keharusan yang harus dijunjung tinggi
oleh bangsa ini karena dengan pendidikan persoalan-persoalan yang terjadi pada
saat ini akan bisa diatasi dengan adanya manusia-manusia yang memiliki
pengetahuan yang tinggi dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan
diharapkan sebagai pembentukan kemandirian bangsa.
B. Saran
Dari sikap dan perilaku di atas
dapat dijabarkan beberapa upaya untuk meningkatkan
ketahanan nasional dan kemandirian bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
olestyck.wordpress.com/2013/04/22/pengertian-ketahanan-nasional