Rabu, 28 Mei 2014

Kemandirian Bangsa Indonesia Dalam Upaya Ketahanan Nasional

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kemandirian Bangsa Indonesia Dalam Upaya Meningkatakan Ketahanan Nasional

Disusun oleh:
Ardian Pradinata / 11212045
2EA02


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN




Bab I. PENDAHULUAN
1.1 Kata Pengantar
Dengan menyebut puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berkat Rahmat-nya saya dapat menyelesaikan makala ini dengan judul “Kemandirian Bangsa Indonesia Dalam Upaya Meningkatkan Ketahanan Nasional”. Makala ini dibuat berdasarkan tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Serta saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman serta para sumber-sumber yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makala ini. Saya ucapkan terima kasih juga kepada Bapak Dosen Emilianshah Banowo karena telah memberikan saya kesempatan untuk membuat makala ini.
Karna keterbatasan waktu , tenaga, dan kemampuan, saya menyadari makala ini jauh dari sempurna. Oleh karna itu, saya mengharapkan para pembaca dapat memaklumi setiap kekurangan tulisan, arti, maksud dan tujuan yang ingin saya sampaikan.
Tidak lupa juga saya ucapka terimakasih serta hormat atas segala bimbingan, pengarahan dan yang telah memberikan bantuan, sehingga saya dapat menyelesaikan makala ini. Terimakasih dan semoga makala ini dapat bermanfaat bagi saya pribadi dan juga bagi yang membaca.
1.2 Latar Belakang
 Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian suatu keadaan dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan bersama serta juga Ketahanan Nasional suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup.


1.3 Identifikasi Masalah
            Identifikasi masalah ini adalah bagaimana  masyarakat Negara kita harus menyadari beberapa hal untuk agar kemandirian bangsa Indonesia dapat meningkatkan ketahanan nasional

Bab II. PEMBAHASAN
Salah satu agenda besar bangsa Indonesia di masa mendatang adalah bagaimana mengurangi ketergantungan pada luar negeri. Masalahnya, ketergantungan yang memperluas globalisasi tersebut justru menimbulkan kepincangan dunia. 
Pasar bebas yang diteriakkan dunia justru semakin kuat mencengkeram negara berkembang dan memperkuat negara maju. Harga kebutuhan pokok juga mulai mencekik leher rakyat kecil. Globalisasi telah nyata menyebabkan kemiskinan 

dunia ketiga merajalela dan terperangkap dalam utang, sementara negara maju semakin kaya dan tambah makmur.
Mengapa globalisasi digugat? Karena globalisasi adalah anak kandung kapitalisme. Jadi secara tidak langsung, memprotes globalisasi juga memprotes kapitalisme dunia. Kapitalisme mendasarkan diri pada pasar bebas, tanpa ada 
campur tangan pemerintah dalam segala urusannya. Kapitalisme hanya bisa berdiri tegak jika segala rintangan menuju pasar bebas dihilangkan. Bagi kelompok antiglobalisasi, bebasnya rintangan telah memungkinkan negara maju 

mengambil alih berbagai sumber daya, kekuatan dan kekayaan dunia ketiga. Perusahaan transnasional menancapkan kuku-kukunya di negara maju. Masyarakat dunia ketiga diciptakan untuk menjadi pekerja, sementara kekayaan 
perusahaan transnasional itu diangkut ke negara maju. Inilah yang menyebabkan kemiskinan, kita harus dapat membedakan terlebih dahulu antara kapitalisme (baca juga: mental kapitalis) itu sendiri dengan semangat kapitalis. Kapitalisme intinya adalah paham yang menekankan pada akumulasi kapital. Dalam perkembangannya, 
kapitalisme berorientasi pada penciptaan modal dan keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme (melihat sejarah perkembangannya) setali tiga uang dengan liberalisme. Kapitalisme hanya akan bisa menemukan titik pertumbuhan yang 

baik jika didukung oleh liberalisme. Dalam perkembangannya, karena mementingkan masalah akumulasi kapital, kapitalisme hanya berorientasi pada tujuan 
dan tidak mengindahkan cara mencapai tujuan. Akibatnya, kapitalime itu sendiri di satu sisi menyebabkan pertumbuhan ekonomi mengalami kemajuan, modal terkumpul, tetapi di sisi lain tidak jarang praktik kapitalisme justru merugikan 

khususnya mereka yang tidak mempunyai kapital. Membngun kemandirian bangsa berarti memahami poses kemandirian sebagai suatu usaha membangun bangsa yang mampu menyelesaikan setiap masalah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang berkeadilan, sejahtera dan bermartabat. Dengan umur bangsa yang sebentar lagi berulang tahun ke 63, sudahkan bangsa ini mandiri? Sudahkah Bangsa ini mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera? Dan sudahkan bangsa ini memiliki martabat yang sehingga tidak lagi ada bangsa lain yang melecehkan? Maka sangat penting kiranya membangun bangsa yang mandiri ditengah pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di berbagai belahan dunia dan di era globalisasi yang sangat berpengaruh ini.
Dari sisi usia sejak negeri ini merdeka, seharusnya sudah mampu menjadi negara yang tidak terlalu tergantung pada belas kasihan negara lain, tidak terlalu terpengaruh kondisi gejolak financial di negara lain dalam roda perekonomian dan seharusnya juga memiliki kebanggaan atas produk yang dihasilkan sendiri sebagai pembuktian atas kemampuan penguasaan Untuk memendirikan bangsa ini dan kemudian bisa mengatasi berbagai persoalannya, bangsa itu sendirilah yang harus bertanggung jawab ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh bangsa tersebut.
* Pertama, memperkenalkan semangat kebangsaan yang berbasis kemandirian kepada seluruh masyarakatnya dengan berbagai macam cara dan media  yang disesuaikan dengan tingkatan kemampuan dalam memehaminya. Yang paling mudah bisa dilakukan yaitu melalui lembaga-lembaga pendidikan formal maupun nonformal yang merupakan proses pembinaan memandirikan bangsa secara keseluruhan.
* Kedua, dibidang ekonomi pemerintah dan para pelaku usaha perlu lebih menegaskan lagi pemihakannya dalam kemajuan ekonomi rakyat. Bukan masalah sebaliknya pemihakan pada segelintir konglomerat yang berusaha mematikan pasar rakyat untuk kepentingan usahanya sendiri. Kemajuan sektor-sektor rakyat inilah yang sangat menentukan proses kemandirian sebuah bangsa.
* Ketiga, pemerintah perlu membangun suasana kondusif agar masyarakat turut berfikir dan berperan serta  dalam program memberdayakan masyarakat. Pemerintah juga perlu mendorong agar mereka mmempercepat langkahnya sebagai organisasi modern yang mementingkan aspek profesionalisme, fungsionalisme dan kemandirian dalam berbagai program. Karena aspek itulah yang akan bisa menjadi motor penggerak dan persebaran gerakan organisasi kemasyarakatan.ilmu pengetahuan dan teknologi.



A. Pengertian Kemandirian
Secara umum kemandirian berasal dari kata mandiri yang mendapat tambahan ke dan an yang berarti “diperintah oleh dirinya sendiri”, kebalikan dari tergantung kepada pihak lain yang bererti diperintah orang lain. Kemandirian juga berarti perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi masalah atau hambatan, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain. Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Kartini yang mengatakan bahwa kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kemandirian mengandung pengertian suatu keadaan dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan bersama.
Dengan demikian akan berperilaku yang :
·         mampu menganbil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi,
·         memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya,
·         bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
Dalam konteks kebangsaan, bangsa yang mandiri itu artinya bangsa yang mampu berdiri di atas kekuatan sendiri dengan segala sumberdaya yang dimiliki, mampu memecahkan persoalan yang dihadapi dan mampu mengembangkan inovasi dan riset di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang akhirnya memiliki keunggulan dan daya saing. Hal ini dipertegas oleh Robert Havighurst (1972) bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu :
·         Emosi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orang lain,
·         Ekonomi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang lain,
·         Intelektual, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dan kemampuan mengembangkan daya kreasi dan inovasi.
·         Sosial, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak menunggu aksi dari orang lain.
Memperhatikan beberapa aspek di atas, berarti kemandirian merupakan suatu sikap yang diperoleh secara komulatif selama perkembangan hidupnya dimana suatu bangsa akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi yang dihadapinya. Dengan kemandiriannya, suatu bangsa dapat memilih jalan hidupnya untuk dapat berkembang lebih baik dan lebih mantap.


B. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keutuhan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala maca bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Untuk menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wawasan Nusantara.
Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepketahanan nasional, sebagai berikut :
1. Ketahanan Nasional sebagai kondisi
Perspektif ini melihat ketahanan nasional sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi.
2. Ketahanan Nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalam menjalankan suatu kegiatan khususnya pembangunan negara.
Sebagai suatu pendekatan, Ketahanan Nasional menggambarkan pendekatan yang integral. Integral dalam artian pendekatan yang mencerminkan antara segala aspek/isi, baik pada saat membangun pemecahan masalah kehidupan.
3. Ketahanan Nasional sebagai doktrin
Ketahanan Nasional merupakan salah satu konsepsi khas Indonesia yangberupa ajaran konseptual tentang pengaturan dalam penyelenggaraan bernegara.
Dapat disimpulkan, Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Ketahanan Nasioanal memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas – asasnya, yaitu
a. Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (idenpendency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).
b. Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
c. Wibawa
Keberhasioan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara lanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan keseimbangan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Semakin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia semakin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
d. Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.

Bab III. PENUTUP

A . Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu usaha atau aktivitas untuk membentuk manusia-manusia yang cerdas dalam berbagai aspeknya baik intelektual, sosial, emosional maupun spiritual, trampil serta berkepribadian dan dapat berprilaku dengan dihiasi akhlak mulia. Ini berarti bahwa dengan pendidikan diharapkan dapat terwujud suatu kualitas manusia yang baik dalam seluruh dimensinya, baik dimensi intelektual, emosional, maupun spiritual yang nantinya mampu mengisi kehidupannya secara produktif bagi kepentingan dirinya dan masyarakat. Untuk itu pendidikan sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan agar tercipta bangsa yang mandiri. Kemandirian bangsa dalam bidang pendidikan merupakan suatu keharusan yang harus dijunjung  tinggi oleh bangsa ini karena dengan pendidikan persoalan-persoalan yang terjadi pada saat ini akan bisa diatasi dengan adanya manusia-manusia yang memiliki pengetahuan yang tinggi dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan diharapkan sebagai pembentukan kemandirian bangsa.
B. Saran
                Dari sikap dan perilaku di atas dapat dijabarkan beberapa upaya untuk meningkatkan  ketahanan nasional dan kemandirian bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

olestyck.wordpress.com/2013/04/22/pengertian-ketahanan-nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar