TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Politik Dan
Strategi Nasional Pada Pemilu 2014
Visi Dan Misi
CAPRES 2014
Disusun oleh:
Ardian Pradinata / 11212045
2EA02
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
Bab I.
PENDAHULUAN
1.1 Kata Pengantar
Dengan menyebut puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berkat Rahmat-nya saya dapat menyelesaikan makala ini dengan judul “Politik
Dan Strategi Nasional Pada Pemilu 2014 Visi Dan Misi CAPRES 2014”. Makala ini
dibuat berdasarkan tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Serta saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
serta para sumber-sumber yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makala
ini. Saya ucapkan terima kasih juga kepada Bapak Dosen Emilianshah Banowo
karena telah memberikan saya kesempatan untuk membuat makala ini.
Karna keterbatasan waktu , tenaga, dan kemampuan, saya
menyadari makala ini jauh dari sempurna. Oleh karna itu, saya mengharapkan para
pembaca dapat memaklumi setiap kekurangan tulisan, arti, maksud dan tujuan yang
ingin saya sampaikan.
Tidak lupa juga saya ucapka terimakasih serta hormat
atas segala bimbingan, pengarahan dan yang telah memberikan bantuan, sehingga
saya dapat menyelesaikan makala ini. Terimakasih dan semoga makala ini dapat
bermanfaat bagi saya pribadi dan juga bagi yang membaca.
1.2 LATAR BELAKANG
Dalam pengertian politik dan strategi bisa dapat kita
simpulkan secara singkat yaitu Politik Nasional adalah asas, haluan, usaha
serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan,
pemeliharaan dan pengendalian) serta penggunaan secara kekuatan nasional untuk
mencapai tujuan nasional. Dalam melaksanakan politik nasional maka disusunlah
strategi nasional. Misalnya strategi jangka penedek, jangka menengah dan jangka
panjang. Strategi Nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam
mencapai sasaran-sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.
1.3 IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi Masalah bagaimana warga masyarakat
Indonesia harus terlebih dahulu memahami dan mengerti dari visi misi para
CAPRES agar Negara kita ini bisa
membentuk politik dan strategi nasional untuk mempertahankan memajukan Negara kita
ini Indonesia.
BAB
II. PEMBAHASAN
Pengertian Politik
Kata politik
secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu “Politeai”. “Politeai”
berasal dari kata “polis” yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri, yaitu negara dan “teai” yang berarti urusan. Bahasa Indonesia
menerjemahkan dua kata Bahasa Inggris yang berbeda yaitu “politics” dan
“policy” menjadi satu kata yang sama yaitu politik. Politics adalah suatu
rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara dan alat yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan atau cita-cita tertentu. Policy diartikan kebijakan, adalah penggunaan
pertimbangan-pertimbangan yang dianggap dapat lebih menjamin tercapainya suatu
usaha, cita-cita atau keinginan atau tujuan yang dikehendaki. Politik secara
umum adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara) yang
menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem tersebut dan
melaksanakan tujuan-tujuan tersebut, meliputi Pengambilan Keputusan (decision
making), mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut
seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari
tujuan-tujuan yang telah dipilih. Untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu
ditentukan Kebijaksanaan-kebijaksanaan Umum (public policies) yang menyangkut
pengaturan dan pembagian dari sumber-sumber dan resources yang ada. Untuk melaksanakan
kebijaksanaan-kebijaksanaan itu perlu memiliki kekuasaan (power) dan wewenang
(authority), yang digunakan untuk membina kerjasama dan untuk menyelesaikan
konflik yang timbul dalam proses ini. Hal itu dilakukan baik dengan cara
meyakinkan (persuasif) maupun paksaan (coercion). Tanpa adanya unsur paksaan
maka kebijaksanaan hanya merupakan perumusan keinginan (statement of intent)
belaka. Dari uraian tersebut diatas, politik membicarakan hal-hal yang
berkaitan dengan :
·
Negara
·
Kekuasaan
·
Pengambilan
Keputusan
·
Kebijakan
·
Distribusi
dan alokasi sumber daya
Pengertian
Strategi
Kata strategi berasal dari kata “strategia” berasal
dari bahasa Yunani yang berarti “the art of general” atau seni seorang panglima
yang biasa digunakan dalam peperangan. Karl Von Clausewitz (1780-1831)
berpendapat bahwa startegi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran
untuk memenangkan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan
dari politik. Dalam abad modern sekarang ini penggunaan kata strategi tidak
lagi terbatas pada konsep atau seni seorang panglima dalam peperangan saja, akan
tetapi sudah digunakan secara luas termasuk dalam ilmu ekonomi maupun di bidang
olah raga. Arti strategi dalam pengertian umum adalah cara untuk mendapatkan
kemenangan atau tercapainya suatu tujuan termasuk politik. Dengan demikian kata
strategi tidak hanya menjadi monopoli para jenderal atau bidang militer saja,
tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan. Strategi pada dasarnya
merupakan seni dan ilmu yang menggunakan dan mengembangkan kekuatan-kekuatan
(ideologi, politik, ekonomi, sos bud dan hankam) untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
VISI DAN MISI
CAPRES 2014
·
Visi
Dan Misi CAPRES No 2 JOKOWIDODO
Perjuangan
Joko Widodo selalu mengelak jika ditanya soal visi misinya kalau terpilih
sebagai presiden RI. Ia hanya sempat mengungkapkan, salah satu program besarnya
yaitu revolusi mental. Lainnya, Jokowi memilih untuk menyimpan rapat visi
misinya dan berjanji akan menyampaikannya pada waktu yang tepat.
Berikut sejumlah program yang dipaparkan Jokowi
sebagai visi misinya:
1. Pendidikan
Di sektor pendidikan, Jokowi menekankan pada revolusi
mental. Menurutnya, revolusi mental akan efektif bila diawali dari jenjang
sekolah, terutama pendidikan dasar. Menurutnya, siswa SD seharusnya mendapatkan
materi tentang pendidikan karakter, pendidikan budi pekerti, pendidikan etika
sebesar 80 persen. Sementara itu, ilmu pengetahuan cukup 20 persen saja.
"Jangan terbalik seperti sekarang. Sekarang ini
anak-anak yang kecil dijejali dengan Matematika, Fisika, Kimia, IPS. Sehingga
yang namanya etika, perilaku, moralitas tidak disiapkan pada posisi
dasar," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, porsi materi ilmu pengetahuan
diperbesar pada tingkat SMP. Meski porsi ilmu pengetahuan diperbesar, Jokowi
mengatakan, materi pendidikan karakter, budi pekerti, dan etika harus lebih
besar. Ia menggambarkannya dengan persentase 60-40 persen untuk pendidikan
karakter.
Jokowi mengatakan, porsi besar untuk materi tentang
ilmu pengetahuan baru diberikan di jenjang SMA. Besarnya, kata dia, mencapai 80
persen. Pada tahap SMA, porsi untuk pendidikan karakter, budi pekerti, dan
akhlak cukup 20 persen saja.
Selain itu, ia juga ingin meningkatkan jumlah SMK.
Menurutnya, negara-negara industri maju seperti Jepang, Korea, dan Jerman
adalah negara-negara yang punya banyak SMK.
"Peningkatan jumlah SMK adalah salah satu yang
penting. Karena keterampilan semua ada di sana. Karena di situ ada teknologi,
di situ ada keterampilan, di situ ada skill yang dibangun," ucap Jokowi.
Ia yakin, jika semua hal di atas dilakukan, akan
muncul generasi yang memiliki sikap mental dan budaya kerja yang baik, serta
penuh daya saing, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas bagi
bangsa dan negara.
Karena percuma kekayaan alam yang besar jika tidak
dibarengi dengan produktivitas, serta daya saing bagi SDM yang ada di dalamnya.
Tanpa revolusi mental, tanpa budaya kerja yang sudah tertanam sejak kecil, saya
kira sulit juga untuk membangun sebuah daya saing dan produktivitas,"
papar Jokowi.
2. Pertanian
Di sektor pertanian, Jokowi menilai, Indonesia
kehilangan orientasi untuk membangun sektor ini. Indonesia, kata dia, tak
pernah lagi memunculkan varietas-varietas unggul. Bahkan, menurut Jokowi, satu
hektar lahan pertanian di Indonesia hanya dapat menghasilkan maksimal 4,5 ton,
sementara di negara lain bisa mencapai 8-9 ton.
Mestinya kalau sudah ditentukan ingin memajukan
pangan, infrastrukturnya dibangun. Bendungan dan segala sistem irigasinya harus
disediakan. Yang berkaitan dengan pupuk, pestisida, semuanya harus disiapkan.
Riset harus menjadi kunci utama, dan diberi anggaran yang besar sehingga kita
akan bisa memunculkan kembali varitas-varitas unggul," katanya.
Selain itu, Jokowi juga menyoroti banyaknya
lahan-lahan pertanian yang terkonversi menjadi perumahan, industri, dan
pertambangan. Menurutnya, hal tersebut adalah kesalahan karena Indonesia saat
ini membutuhkan banyak lahan untuk sawah dan ladang baru. Tak hanya itu,
ujarnya, infrastruktur pendukung lahan pertanian seperti waduk dan bendungan
juga harus diperbanyak.
Pernah tidak mendengar kita bangun waduk dan bendungan
baru? Padahal dalam perencanaan kita bisa bangun 70-an waduk per tahun. Tetapi
tidak dilaksanakan karena kita kehilangan disorientasi," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyoroti mahalnya ongkos
produksi karena petani bergantung pada pupuk dan pestisida kimia. Harusnya
petani disediakan pupuk dan pestisida gratis sehingga mereka tidak terbebani
biaya," katanya Jokowi juga menyoroti keberadaan terminal agro.
Menurutnya, terminal agro sudah seharusnya berada di setiap kabupaten. Ia
menilai, menambah keberadaan terminal tersebut akan dapat meningkatkan produksi
di sektor pertanian, seperti yang dilakukan Thailand.
Terminal agro jangan hanya gedung saja. Saya lihat di
Dubai dan Abu Dhabi, 80 hektar lahan digunakan hanya untuk tempat penyimpanan
logistik pertanian saja. Mestinya di setiap daerah ada yang seperti itu,"
ujar Jokowi.
Sebanyak apa pun panen yang melimpah ruah, tidak akan
berarti kalau tidak disiapkan industi pasca panen. Inilah yang harus
diluruskan, karena ketika kita menyuruh petani untuk menanam, maka harus
disiapkan pula industri pasca panennnya," katanya lagi.
3. Kelautan
Di bidang kelautan, Jokowi menyoroti kalah bersaingnya
nelayan-nelayan lokal karena ketertinggalan dalam bidang teknogi dibanding
nelayan-nelayan asing. Hal itu, menurutnya, menjadi salah satu penyebab
melonjaknya harga ikan di pasaran.
Kapal-kapal negara lain yang masuk ke laut kita sudah
komplet. Ada kapal sepuluh, yang sembilan nangkap, yang satunya untuk
pengalengan. Langsung dikalengkan. Kenapa kita tidak bisa seperti itu. Padahal
sebenarnya bisa," kata Jokowi.
Ia berjanji, jika terpilih sebagai presiden akan
menyediakan kapal-kapal modern untuk para nelayan, yang disertai dengan
pelatihan bagi para nelayan.
APBN kita gede banget, hampir Rp 1.700 triliun. Berapa
sih biaya beli kapal? Murah sekali. Dan berikan nelayan pelatihan, jangan yang
gratisan karena itu tidak mendidik. Saya paling tidak setuju dengan yang
gratisan," ujarnya.
4. Energi
Di bidang energi, Jokowi menyoroti besarnya subsidi
BBM dan subsidi listrik. Menurutnya, daripada terus-terusan memberikan subsidi
BBM, lebih baik memaksimalkan gas dan batubara yang jauh lebih murah.
Contohnya untuk listrik. Subsidi listrik itu mencapai
Rp 70 triliun. Tapi kenapa listrik pakai BBM, kenapa tidak pakai batubara?"
kata Jokowi.
Jokowi mencurigai, selama ini ada pihak-pihak yang
mengambil keuntungan dari besarnya subsidi BBM dan listrik. Hal itu yang
dinilaiya menjadi penyebab dilakukannya kebijakan yang sebenarnya lebih banyak
merugikan kas APBN itu.
Kenapa harus kita lakukan terus menerus? Karena ada
yang mengambil keuntungan besar dari sana. Dan keuntungannya itu dibagi-bagi.
Saya sudah tahu. Dulu waktu di Solo belum tahu. Tapi setelah di Jakarta jadi
tahu semuanya," kata mantan Wali Kota Solo itu.
Kalau BBM bisa dikonversi ke gas atau batubara, kita
akan bisa menghemat anggaran hingga Rp 70 triliun per tahun. Jadi ada efisiensi
anggaran," lanjutnya.
5.
Infrastruktur
Di bidang infrastruktur, Jokowi menyoroti masih
kurangnya pengembangan infrastruktur di laut, pengembangan bandara, maupun
penambahan jalur kereta api. Untuk infrastruktur laut, ia menilai, jika dapat
dimaksimalkan, maka ke depannya tidak ada lagi ketimpangan harga antara daerah
yang satu dengan yang lain. Ia mengistilahkan konsep pembagunan infrastruktur
laut yang akan ia lakukan dengan istilah "tol laut".
Menurutnya, tol laut adalah penyediaan kapal-kapal
berukuran besar untuk pengangkutan antarpulau dalam waktu yang sesering
mungkin.
Jadi tol laut ini modalnya hanya kapal. Bukan bangun
tol di atas laut. Jadi tol laut itu pengangkutan pakai kapal dari pelabuhan ke
pelabuhan, tapi bolak
balik. Ini akan mempermudah manajemen distribusi
logistik, sehingga harga-harganya akan lebih murah," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan bahwa tol laut adalah konsep
distribusi jalur laut yang menghubungkan lima pelabuhan besar, yakni Pelabuhan
Belawan (Medan), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Makassar,
dan Sorong (Papua Barat).
Jadi harus ada penyediaan kapal besar, dari Sumatera langsung
ke Papua, Papua ke Sumatera. Kalau ada kapal besar, ongkos angkutnya akan
menjadi kecil dan murah, karena ngangkutnya langsung banyak. Jadi tidak akan
ada lagi harga semen di Jawa Rp 50 ribu, di Papua Rp 1 Juta," ujar Jokowi.
Jokowi mencontohkan distribusi sapi dari NTT dengan
yang ada di Australia. Ia menilai, secara kualitas, sapi NTT tidak kalah
dibanding sapi Australia. Kekurangan yang terjadi selama ini hanya terletak
pada ketiadaan kapal pengangkut sapi yang berukuran besar.
Kalau dari NTT, ngangkutnya pakai kapal kecil-kecil.
Sebenarnya sapi di sana tidak kalah kualitasnya dibanding sapi Australia. Tapi
ongkos biaya angkutnya yang mahal, bisa sampai 50-60 persen. Kiriman sapi dari
Australia, sekali angkut bisa sampai 30 ribu sapi di dalam satu kapal. Kapal
besar itu yang kita tidak punya," katanya.
Kalau ada tol laut ini, akan mempermudah distribusi.
Dari pulau besar ke pulau besar pakai kapal besar. Nanti ke pulau yang agak
kecil pakai kapal sedang. Dilanjutkan lagi dengan pakai kapal kecil ke
pulau-pulau kecil. Jadi, bukan kapal kecil dari Papua ke Jawa yang belum tentu
bisa sampai ke Jawa, karena di tengah jalan kena ombak langsung terguling.
Hilang semen, hilang sapinya," jelas Jokowi .
Sementara itu, untuk pengembangan bandara, Jokowi
mengaku akan menerapkan konsep kerja sama dengan investor swasta. Menurutnya,
ide tersebut muncul tak lepas dari permasalahan lambannya pengembangan Bandara
Soekarno-Hatta, yang berpengaruh pada semakin karut-marutnya jadwal
penerbangan.
Seharusnya kalau APBN tidak sanggup, serahkan saja ke
swasta. Tidak masalah. Asal hitung-hitungannya jelas dan biaya pelayanan
nantinya tidak membebani
masyarakat. Kalau diserahkan ke investor, semua
bandara akan bisa dibagun baru seluruhnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyoroti seputar
infrastruktur jalur kereta. Menurutnya, sudah seharusnya dilakukan penambahan
jalur kereta di Jawa, sembari membangun jalur kereta di kawasan-kawasan tambang
di Sumatera dan Kalimantan.
Pengangkutan batubara, nikel, dan bauksit jangan
sampai menggunakan jalan raya. Karena selain mahal, juga akan merusak jalan.
Dan itu kewajiban negara," kata Jokowi.
6.
Administrasi birokrasi
Jokowi menutup pemaparan visi dan misinya dengan
program pembenahan di bidang administrasi dan birokrasi. Ia berjanji, bila
terpilih, akan segera menerapkan sistem elektronik dan jalur online dalam hal
pengadaan barang dan jasa di seluruh institusi pemerintah, termasuk dalam hal
pengawasannya. Sistem tersebut adalah sistem yang saat ini diterapkannya di
lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta.
·
Visi Dan Misi CAPRES NO 1 PRABOWO
SUBIANTO
- Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil
presiden (cawapres) Indonesia 2014-2019 nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa, mengedepankan visi "“Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat,
adil dan makmur serta bermartabat”.
Untuk mewujudkan visi itu, berikut adalah misi yang
akan ditempuh, sebagaimana dikutip dari laman resmi Komisi Pemilihan Umum
(KPU):
Mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
aman dan stabil, sejahtera, demokratis, dan berdaulat, serta berperan aktif
dalam menciptakan perdamaian dunia, serta konsisten melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945
Mewujudkan Indonesia yang maju, adil, makmur,
berkerakyatan, dan mandiri
Mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial, dengan
sumber daya manusia yang berakhlak mulia, berbudi luhur, berkualitas tinggi:
sehat, cerdas, kreatif, trampil serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
.
Penjabaran dari misi Prabowo-Hatta meliputi:
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berakhlak
mulia, berbudi luhur, berbudaya dan beradab
2. Mewujudkan bangsa yang berkualitas, berdaya saing,
kreatif, rasional, dan menguasai Iptek
3. Mewujudkan masyarakat berdemokrasi berlandaskan
hukum
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu
5. Mewujudkan Indonesia yang adil, sejahtera, dan
merata dalam pembangunan
6. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam
perdamaian dunia serta konsisten menjalankan UUD 45 dan Pancasila
7. Mewujudkan Indonesia yang hijau dan lestari
Dan pelaksanaan misi Prabowo-Hatta akan dengan
sungguh-sungguh dilaksanakan dengan "kerja nyata" sebagai berikut:
1. Membangun perekonomian yang kuat, berdaulat, adil
dan makmur
2. Melaksanakan ekonomi kerakyatan
3. Membangun kembali kedaulatan pangan, energi dan
sumber daya alam
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan
melaksanakan reformasi pendidikan
5. Meningkatkan kualitas pembangunan sosial melalui
program kesehatan, sosial, agama, budaya dan olahraga
6. Mempercepat pembangunan infrastruktur
7. Menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup
8. Membangun pemerintahan yang melindungi rakyat,
bebas korupsi, dan efektif melayani.
BAB III.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam melaksanakan politik nasional maka disusunlah
strategi nasional. Misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang. Strategi Nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam
mencapai sasaran-sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional maka
dari itu kita harus terlebih dahulu mempunyai seorang pemimpin yang mempunyai
visi dan misi yang cerdas dalam membangun strategi politik nasional.
B. SARAN
Dari visi dan misi diatas para capres maka kita bisa
menentukan siapa yang pantas akan kita pilih dan dijadikan seorang pemimpin
untuk memajukan Negara kita ini dan kita sebagai masyarakat pemilih maka kita
pun harus cerdas dan memahami apa visi dan misi dari para calon presiden kita
nanti jangan sampe kita terlena dan tertipu dengan omongannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tasrief
Tarmizi
Kompas.com