Nama Lengkap
: Muhammad Jusuf Kalla
Alias : Jusuf Kalla | JK
Profesi : Pengusaha
Agama : Islam
Tempat Lahir
: Watampone, Sulawesi Utara
Tanggal
Lahir : Jumat, 15 Mei 1942
Zodiac : Taurus
Hobby : Membaca | Menulis
Warga Negara
: Indonesia
Istri : Hj. Mufidah Jusuf
Anak : Muchlisa Jusuf, Muswirah Jusuf, Imelda Jusuf, Solichin Jusuf, Chaerani Jusuf
Saudara : Halim Kalla
Jusuf Kalla lahir di Watampone, 15 Mei 1942 merupakan anak kedua dari 17
bersaudara. Semasa muda, Kalla banyak menghabiskan waktu untuk berorganisasi
kepemudaan. Pengalaman berkecimpung dengan organisasi berhasil mengantarkan
Kalla untuk menjadi orang kedua di Indonesia pada tahun 2004-2009.
Awal nama Kalla dikenal pada tahun 1968, saat dirinya menjadi CEO NV Hadji
Kalla. Di bawah kepemimpinan Kalla, perusahaan NV Hadji Kalla berkembang kian
pesat. Dari semula hanya sekedar bisnis ekspor-impor menjadi meluas ke bidang
perhotelan, konstruksi penjualan kendaraan, kelapa sawit, perkapalan, real
estate, transportasi, peternakan udang, dan telekomunikasi.
Karir politiknya bermula saat dirinya menjabat sebagai ketua Pelajar Islam
Indonesia (PII) cabang Sulawesi Selatan pada tahun 1960-1964. Berlanjut menjadi
ketua HMI cabang Makassar pada tahun 1965-1966. Tak puas sampai di sana, pada
tahun 1967-1969 Kalla menjadi ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanudin
dilanjutkan sebagai ketua Dewan Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia
(KAMI) pada tahun 1967-1969.
Bakat dagang yang diturunkan oleh sang ayah rupanya tak menguap sia-sia.
Sebelum terjun di dunia politik, Kalla sempat menjabat sebagai Ketua Kamar
Dagang dan Industri Daerah (Kadinda). Anak dari pasangan H. Kalla dan Athirrah
ini dulunya dikenal sebagai pengusaha muda dari perusahaan milik keluarga
bendera Kalla Group.
Pada tahun 1965, setelah pembentukan Sekretariat Bersama Golongan Karya
(Sekber Golkar), Kalla terpilih menjadi ketua Pemuda Sekber Golkar Sulawesi
Selatan dan Tenggara (1965-1968). Di tahun yang sama, saat Kalla tengah
menyelesaikan tugas akhir, dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi
Sulawesi Selatan periode 1965-1968. Karir politik Kalla seketika melesat saat
dirinya terpilih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada
tahun 1982-1987 mewakili Golkar dan pada tahun 1997-1999 mewakili daerah.
Sebelum terpilih menjadi ketua umum partai Golkar pada tahun 2004, Kalla
sempat terpilih menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI di masa
pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid selama enam bulan (1999-2000).
Pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, Kalla kembali diangkat
menjadi menteri. Kali ini sebagai Menteri Kesejahteraan Rakyat Republik
Indonesia (Menko Kesra), di tengah jalan Kalla mengundurkan diri karena berniat
maju mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden mendampingi calon presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
Kemenangan telak membuat pasangan SBY-JK melenggang menuju istana negara
untuk disahkan sebagai presiden dan wakil presiden periode 2004-2009. Dengan
terpilihnya presiden dan wakil presiden baru tersebut merupakan pasangan hasil
pemilihan pertama langsung dari rakyat Indonesia.
Selepas jabatan sebagai wakil presiden pada tahun 2009, suami dari Mufidah
Jusuf dan ayah dari lima orang anak serta sembilan cucu ini menjabat sebagai
ketua Palang Merah Indonesia periode 2009-2014.
Pada bulan September 2011, Kalla mendapatkan gelar Doctoral Causa
keempatnya dari Universitas Hasanudin Makasar bidang perekonomian dan politik.
Saat ditanya komentarnya, dirinya berpesan bahwa, jangan pernah memberikan
jualan politik yang berisi janji-janji, tetapi bagaimana masyarakat adil dan
sejahtera terwujud. Pemimpin yang membina kemakmuran tanpa pemerataan
adalah masalah besar. Keadilan boleh susah, tetapi harus susah bersama. Maju
dan sejahtera pun harus bersama.
Selain itu, pada Desember 2011 Kalla berhasil mendapatkan penghargaan BudAi
(Budaya Akademik Islami) dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang dan
Penghargaan Tokoh Perdamaian dalam Forum Pemuda Dunia untuk Perdamaian di
Maluku, Ambon, 2011.
Penghargaan lain diberikan kepada Kalla yakni penghargaan Dwidjosowojo
Award dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 pada bulan Januari 2012
dan penghargaan The Most Inspiring Person pada bulan dan tahun yang sama
disematkan atas prestasi yang telah diukir. Penghargaan tersebut diberikan oleh
Men's Obsession, majalah prestasi dan gaya hidup.
Kini, di tengah kesibukannya sebagai ketua umum Palang Merah Indonesia,
Kalla masih menyempatkan waktu untuk bermain dengan cucu-cucu kesayangannya.
Dia juga terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia
(DMI) dalam Muktamar VI DMI untuk periode 2012-2017.
Pada tanggal 19 Mei
2014, Kalla resmi menjadi pendamping Jokowi dan maju sebagai calon wakil
presiden Indonesia periode 2014-2019. Pasangan Jokowi-JK ini akan melawan
pasangan Prabowo-Hatta pada pemilu presiden tahun 2014 yang dilaksanakan 9 Juli
2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar